Dalam berbagai sektor industri seperti earthmoving and mining, lifting and handling, serta road construction, dozer memiliki peran penting dalam aktivitas material handling. Mesin ini membantu memindahkan, meratakan, dan mengolah material dengan efisien sehingga memperlancar berbagai jenis pekerjaan.
Namun, meski dirancang untuk tugas berat, dozer tetap bisa mengalami kerusakan apabila tidak dirawat dengan baik. Memahami faktor-faktor penyebab kerusakan ini sangat penting agar operasional dapat berjalan tanpa gangguan dan biaya perbaikan dapat ditekan.
1. Kendala pada Sistem Starter Mesin
Kerusakan pada dozer seringkali diawali dari sulitnya menyalakan mesin. Faktor-faktor seperti kondisi baterai yang lemah, sistem bahan bakar terkontaminasi, atau gangguan pada starter motor dapat membuat mesin sulit beroperasi. Dengan memastikan kondisi baterai selalu prima, terminal dalam keadaan bersih, serta rutin memantau kualitas bahan bakar, kesulitan ini dapat diminimalisir.
2. Risiko Overheating
Suhu mesin yang terlalu tinggi dapat timbul akibat level pendingin yang tidak memadai atau radiator yang kotor dan tidak bekerja optimal. Bila dibiarkan, overheating dapat merusak komponen internal mesin. Penting bagi operator untuk memeriksa dan menjaga jumlah cairan pendingin sesuai standar serta memastikan radiator bebas dari sumbatan sehingga sirkulasi pendingin dapat berlangsung lancar.
3. Gangguan pada Sistem Hidraulik
Sistem hidraulik memegang peranan penting dalam menggerakkan berbagai fungsi dozer. Kualitas fluida yang buruk, level yang tidak memadai, hingga komponen hidraulik yang aus dapat menghambat kinerja dan respon alat. Perawatan berkala, mulai dari penggantian fluida secara tepat waktu hingga inspeksi rutin selang dan seal, membantu menjaga kelancaran sistem ini.
4. Masalah Transmisi
Transmisi yang bermasalah, seperti sulit berganti gigi atau hilangnya daya, sering kali disebabkan oleh rendahnya level fluida, gear yang aus, atau kopling yang tidak berfungsi optimal. Dengan memeriksa kadar fluida secara berkala serta memastikan komponen transmisi dalam kondisi baik, gangguan semacam ini dapat dicegah.
5. Kendala pada Kemudi
Kemudi yang tidak responsif mengindikasikan adanya permasalahan pada sistem hidraulik kemudi, pompa kemudi, atau komponen internal lainnya. Menjaga kelancaran aliran fluida dan memeriksa kondisi komponen kemudi secara teratur dapat mencegah terjadinya gangguan dalam pengendalian dozer.
6. Gangguan Kelistrikan
Permasalahan kelistrikan, seperti sekring yang putus atau kabel yang rusak, dapat menghentikan fungsi kontrol dan mempersulit pengoperasian dozer. Memeriksa kondisi wiring harness, memastikan baterai dalam keadaan baik, serta mengganti sekring yang sudah tidak layak menjadi bagian dari langkah pencegahan krusial.
7. Keausan pada Undercarriage
Bagian bawah dozer, termasuk track dan roller, bekerja di bawah tekanan tinggi dan terus-menerus bergesekan dengan permukaan yang keras. Tekanan ini dapat memicu keausan berlebih yang berdampak pada efisiensi dan konsumsi bahan bakar. Pemeriksaan rutin dan penggantian komponen yang sudah terlalu aus akan membantu menjaga stabilitas serta kinerja optimal alat.
Untuk memastikan dozer selalu berfungsi dengan baik, Multicrane Perkasa (MCP) menawarkan layanan purna jual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Pelanggan. Baik itu kontrak pemeliharaan menyeluruh (full maintenance contract) maupun penempatan teknisi langsung di lokasi kerja, MCP siap mendukung operasional Pelanggan.
Keahlian kami akan memudahkan pelanggan dalam merencanakan perawatan yang tepat dan berkelanjutan untuk memastikan dozer tetap andal, efisien, serta mendukung produktivitas jangka panjang dalam berbagai pekerjaan.